Setapak Cintaku
Aku diusik oleh malam yang kelabu Kamar ini gelap Sengaja tak kunyalakan sedikitpun cahaya Biarkan saja bulan yang bersinar Sejuk... Aku diam Aku sendiri Aku menikmati Aku duduk menghitung beberapa hari Dengan jari jemari yang sudah siap dilingkari Dengan telapak tangan yang sudah siap dilengkapi Melihat angka pada kalender itu Sudah ditandai dengan warna merah Ada janji Ada yang harus dipertanyakan Cuitan burung gereja menemani Hinggap di loteng kamar Aku berlari kecil menghampiri Memandangnya dari balkon kamar Ia pergi... Burung merpati menghampiri Membawa sebuah surat Diikatkan pada kaki kiri Kubuka ikatannya Lalu kubaca Dia membatalkan janji Kecewa aku! Marah aku! Tapi tak bisa kuteriak Dia pergi... Sudah pergi dan tak ada lagi Bukan bersama yang lain Bukan untuk Kota lain Bukan untuk Negara lain Tapi untuk Tuhan semesta ini Aku kehilangan cintaku Dibawa pergi olehnya Aku terkulai lemas Tidak tersedu-sedu Aku ikhlas Ia pergi membawa ci